PSIKOFILOSOFI
Aku beritahumu, dik. Akan tiba banyak
situasi seperti sore ini, dimana tidak ada seorang pun yang datang untuk
menawarkan pelukan atau pundaknya ketika kau memanggil “Ibu”. Nasib ada
ditanganmu.
Selamat untuk gunung ketigamu, Slamet.
Mereka (anak-anak/adik kita) adalah
bayangan yang akan bagaimana nasib negeri ini kelak. Mereka harus belajar
menyeimbangkan atau membiasakan diri untuk mampu bertahan hidup diluar
fasilitas yang biasa mereka “Tuhan”kan.
Dari kesenian dan alam. Anak-anak akan
digurui oleh pengalaman-pengalaman, bahwa menikmati proses adalah hal utama
dibalik segala pencapaian.
Seorang yang telah oleh Tuhan diberi
anugerah berupa antusiasme berkegiatan alam dan/atau kepekaan untuk mendalami
nikmatnya kopi, tidak ada alasan untuk ia tidak mencintai Nusantara.
Jika kau butuh dari sekedar tafsiran dan
kutipan pasaran tentang siapa itu Tuhan, teman dan diri sendiri. Pergilah
mendaki gunung, atau mengheninglah.
Komentar